Selasa, 11 September 2018

Passive Voice

Nama : Yoga Egaswara
Kelas : 4KA24
NPM : 1C114397
(Bahasa Inggris Bisnis 2)

Hallo semuanya, jumpa lagi dan selamat datang di blog pribadi saya :)

Passive voice adalah suatu bentuk kalimat dimana subjek kalimat menerima aksi, bukan melakukan aksi. Tidak seperti active voice yang fokus terhadap pihak yang melakukan aksi (doer of action), bentuk ini lebih berfokus kepada pihak atau objek yang menerima hasil dari suatu aksi tersebut (receiver of action).

ActiveMy parents plant some flowers
(Pelaku aksi)
PassiveSome flowers are planted by my parents
(Penerima aksi)

Umumnya, kalimat aktif yang bisa ditransformasi menjadi kalimat pasif berbentuk kalimat aktif yang mengandung transitive verbs (kata kerja yang memerlukan objek langsung) seperti make, bring, buy, write dan sebagainya. Sebaliknya, kalimat pasif yang mengandung intransitive verbs (kata kerja yang tidak memerlukan objek langsung) seperti cry, swim, go, arrive, dan die tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Namun, apabila intransitive verbs tersebut diikuti oleh preposition, ada kemungkinan kalimat tersebut bisa diubah menjadi kalimat pasif tetapi kalimat pasif yang terbentuk akan sangat kaku.

Rumus Passive Voice

Untuk membentuk kalimat pasif, rumus sederhana berikut biasanya digunakan tetapi tetap harus disesuaikan dengan tense kalimat.
Subject + to be (am/is/are) + past participle (pp)
TenseRumus Passive VoiceContoh Passive Voice
Simple Presentam/is/are + ppis created
Present Continuousam/is/are being + ppis being created
Simple Pastwas/were + ppwas created
Past Continuouswas/were being + ppwas being created
Present Perfecthas/have been + pphas been created
Past Perfecthad been + pphad been created
Simple Futurewill be + ppwill be created
Future Continuousam/is/are going to be + ppis going to be created
Future Perfectwill have been + ppwill have been created

Penggunaan kalimat pasif dengan perfect continuous tenses biasanya jarang dilakukan karena menghasilkan struktur kalimat yang terlalu rumit dan sulit dipahami. Oleh karena itu, hal ini sebaiknya dihindari meskipun secara tata bahasa benar (grammatically correct).

Penggunaan & Contoh Passive Voice

Kalimat pasif umumnya digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
a) Ketika pelaku aksi (doer of action) tidak diketahui

My money has been stolen.
Dalam contoh passive voice ini, pembicara tidak mengetahui siapa yang mencuri dompetnya.
b) Ketika pelaku aksi (doer of action) sudah jelas dan tidak perlu disebutkan

Wheat is grown in Karawang.
Dalam contoh ini, sudah sangat jelas bahwa petani adalah pelaku aksi atau orang yang menanam gandum.
c) Ketika tidak ingin memberitahukan siapa pelaku aksi (doer of action)Mistakes were made.
Dalam contoh ini, pembicara tidak mau memberitahu siapa yang melakukan kesalahan.
d) Ketika pelaku aksi (doer of action) adalah semua orang (people in general)Transjakarta is used as an alternative means of transportation to avoid traffic jam.Dalam contoh ini, pelaku aksi adalah semua orang karena transjakarta dapat digunakan oleh masyarakat luas.
e) Ketika pelaku aksi telah disebutkan pada kalimat sebelumnya (apabila terdapat di suatu paragraf)Mr. Han caught Ari cheating on the test. Ari was given punishment immediately.
Dalam contoh passive voice ini, Mr. Han sebagai pelaku aksi sudah disebutkan sebelumnya sehingga tidak perlu ditambahkan pada kalimat kedua.

Pelaku Aksi dalam Passive Voice

Dalam beberapa kondisi penggunaan passive voice, by-phrase (frasa yang menyatakan pelaku aksi) tidak digunakan karena beberapa alasan sebagaimana tertulis di atas. Namun, sebenarnya kita dapat memasukkan pelaku aksi jika informasi tersebut sangat penting atau dalam kondisi sebagai berikut :
a) Ketika terdapat informasi baru (kalimat kedua).Bottled water comes from mountain water. It is produced by water company.
b) Ketika mengetahui nama jelas pelaku aksi atau pelaku aksi adalah orang terkenal.Siti Nurbaya was written by Marah Roesli.

c) Ketika identitas pelaku aksi sangat mengejutkan atau tidak dikira-kira.It is hard to believe that this beautiful jazz melody was composed by an eight-year-old.


Passive Voice dengan Get

Kata get dapat juga digunakan pada kalimat pasif untuk menggantikan to be (am/is/are). Biasanya kalimat pasif dengan kata get digunakan pada percakapan informal. Sama seperti ketika menggunakan to be (am/is/are), bentuk get yang digunakan juga harus disesuaikan dengan tense kalimat.
Subject + to be + past participle (pp)
TenseRumus Passive VoiceContoh Passive Voice
Simple Presentget/gets + ppget treated
Present Continuousam/is/are getting + ppis getting treated
Simple Pastgot + ppgot treated
Past Continuouswas/were getting + ppwas getting treated
Present Perfecthas/have gotten + pphas gotten treated
Past Perfecthad gotten + pphad gotten treated
Simple Futurewill get + ppwill get treated
Future Continuousam/is/are going to get + ppis going to get treated
Future Perfectwill have gotten + ppwill have gotten treated

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai passive voice dalam bahasa Inggris. Perlu diingat bahwa kalimat pasif dianggap lebih formal daripada kalimat aktif. Oleh karena itu, kalimat pasif umumnya digunakan dalam penulisan seperti penulisan ilmiah, laporan teknis, dan artikel koran dan jarang digunakan pada percakapan sehari-hari.

Verb as Complement, Affirmative Agreement, dan Negative Agreement

Pada tulisan ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai Verb as Complement, Negative Agreement, dan Affirnative Agreement.

Nama : Yoga Egaswara
Kelas : 4KA24
NPM : 1C114397
(Bahasa Inggris Bisnis 2)

Affirmative Agreement, Negative Agreement, dan Verbs as Complement
1) Affirmative Agreement

Untuk menghilangkan pengulangan kata pada suatu kalimat kita bisa menggunakan kata “so”atau “too”. Ada perbedaan pada susunan kalimatnya ketika menggunaan kata “so” dan “too”. Silahkan perhatikan rumus berikut:
Ketika hanya ada “to be” pada klausa utama (main clause), maka tenses yang sama dari “to be” digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
a.     I am happy = I am happy, and you are too.
b.    You are happy = I am hsppy, and so are you.

Affirmative statement (to be) + and +                 Subject + to be + too
                                                                              So + to be + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     Their train is arriving at 7 o’clock, and so is mine.
b.     Our room is clean, and so are theirs.
c.     Jono is diligent, and her brother is too.
d.     My eyes reading is bad, and so are you.

Ketika hanya ada kata kerja bantu (auxiliary verb), contohnya: will, should, has, have, must, etc pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu nya (auxiliary verb) juga digunakan pada klausa kedua (second clause).
Contohnya:
-    The boys have seen his plays = he has seen his plays, and so have the boys.

Affirmative statement + and +                              Subject + auxiliary verb only + too
       (auxiliary verb)                                                So + auxiliary verb only + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     They will go at cinema, and she will too.
b.     Albert has lived in California for two years, and they have too.
c.     I should finish the exam, and she should too.

Ketika hanya ada kata kerja (verb) tanpa auxiliary verb pada klausa utama (main clause), kata kerja bantu do, does, atau did digunakan pada klausa kedua (second clause) dan tenses nya harus sama.
Contohnya:
-     We go to market = We go to market , and my sister does too.
-    My sister goes to market = We go to merket, and so does my sister.

Affirmative statement + and +                              Subject + (do, does, did) + too
(single verb except ”to be”)                                    So + (do, does, did) + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     We want to buy a car, and he does too.
b.     My father likes hiking, and so do their mother.
c.     Marcel cooked fried chicken for his breakfast, and Tina did too.




2) Negative Agreement

“Either” dan “neither” memiliki fungsi yang sama seperti kata “too” dan “so” pada klausa kedua (second clause) dalam kalimat positif (affirmative sentence/ agreement). Kata “Either”dan “neither” ini digunakan untuk mengindikasikan kalimat negative (negative sentence/ agreement). Aturan yang sama juga berlaku untuk penggunaan “to be”, “auxiliary verb” (kata kerja bantu), dan “verb” (kata kerja).
Contohnya:
a.  I didn’t go to the school yesterday, and Reza didn’t either.
b.  I didn’t go to the school yesterday, and neither did Reza.

Negative statement + and +                   Subject + negative auxiliary or “to be” + either
                                                                Neither + positive auxiliary or “to be” + subject

Contoh kalimat lainnya:
a.     The Supervisor isn’t too happy with the project, and neither is his assistant.
b.    We can’t study in the Room, and he can’t either.
c.    He doesn’t know the Truth, and neither does she.

3) Verbs as Complement

Verb as Complement adalah kata kerja pelengkap , pelengkap kata kerja adalah kata atau frase yang melengkapi kata dari subyek,obyek, atau kat kerja .Seperti, misalnya saya akan berusaha (1) untuk bekerja keras (2), kawan saya memutuskan (1) untuk menikah (2) bulan depan, adikku berhenti (1)menangis (2) ketika ibu datang, saya tak tahan (1)untuk jatuh cinta (2) denganmu, dll.

A. Ada Kata Kerja yang SELALU diikuti oleh Invinitive (to +Verb), yaitu:

a. Agree (setuju)
b. Attemp (berusaha/mencoba)
c. Claim (menuntut/menyatakan)
d. Decide (memutuskan)
f. Desire (menginginkan)
g. Fail (gagal)
h. Forget (lupa/melupakan)
i. Hesitate (merasa ragu/bimbang)
j. Hope (berharap)
l. Intend (bermaksud)
k. Learn (belajar)
l. Need (membutuhkan/memerlukan)
m. Plan (berencana)
n. Prepare (mempersiapkan)
o. Pretend (berpura-pura)
p. Refuse (menolak)
q. Seem (kelihatan)
r. Tend (cenderung)
s. Want (ingin)
t. Wish (berharap)
CONTOH:
- His father agrees to send him a new car (ayahnya setuju untuk mengirimnya mobil baru).

- he learned to play basketball, when he was a little

1. Ada Kata Kerja yang SELALU diikuti oleh Gerund (Verb-ING) :
a. Admit (menerima/mengijinkan/mengakui)
b. Avoid (menghindari)
c. Appreciate (menghargai)
4. Can’t help (tak tahan)
5. Consider (mempertimbangkan)
6. Deny (mengingkari)
7. Finish (menyelesaikan)
8. Mind (keberatan)
9. Practice (berlatih)
10. Postpone (menunda)
11. Quit (meninggalkan)
12. Recall (mengingat/memanggil kembali)
13. Resist (melawan/menentang/menahan)
14. Resume (memulai lagi/meneruskan/menempati lagi)
15. Risk (mempertaruhkan/mengambil risiko)
16. Suggest (menyarankan/mengusulkan)

CONTOH:
• I am considering buying a new car, because it’s a good investment
• he finished telephoning when I came
• He admitted not cheating on the exam (negative form)


Tambahan Materi:
Verbal: Gerund, Infinitive, dan Participle
Pengertian Verbal
Verbal adalah suatu kata yang dibentuk dari verb (kata kerja), namun berfungsi sebagai part of speech lain. Verbal terdiri dari: gerund, infinitive, dan participle.
Macam-Macam Verbal
Gerund
Gerund adalah kata yang dibentuk dari verb dengan ditambahkan suffix (akhiran ) –ingdan berfungsi sebagai noun (kata benda). Karena gerund berfungsi sebagai noun, maka harus ada verb di dalam suatu kalimat. Sebagai noun, gerund dapat menempati posisi sebagai subject, direct object, subject complement, object of preposition, atau appositive di dalam suatu kalimat.
Contoh Gerund:
1.     Betting may be hard for some people. [Betting = subject of sentence]
(Bertaruh mungkin sulit untuk sebagian orang.)
2.     Everyone hates watching old Drama. [watching = direct object]
(Setiap orang benci menonton drama lama)
Infinitive
Infinitive adalah verbal yang terdiri dari to dan bentuk simple dari verb (bare infinitive) dimana dapat berfungsi sebagai noun (kata benda), adjective (kata sifat), atau adverb(kata keterangan). Ketika digunakan sebagai noun, infinitive dapat menempati posisi subject, direct object, subject complement, atau appositive.
Contoh Infinitive:
1          she wants to go now. [to go = direct object]
(Dia ingin pergi sekarang.)
2          we need courage to fight the cruel goverment. [to fight = adverb]
(Kita butuh keberanian untuk melawan pemerintahan yang kejam.)
Participle
Participle adalah kata hasil kombinasi bare infinitive dengan suffix -ing  pada present participle atau dengan suffix -ed, -en, -d, -t, -n, atau -ne pada past participle pada regular verb dan bentuk yang tidak konsisten pada irregular verb. Sebagai verbal, participle berfungsi sebagai adjective. Sebagai adjective, participle digunakan pada noun phrase dan reduced adjective clause (active dan passive voice).
Contoh Participle:
1          I have seen the leaking gas pipe. [leaking= present participle, noun phrase]
(Saya telah melihat pipa gas yang bocor.)
2          How to fix a broken jar? [broken = past participle, noun phrase]
(Bagaimana untuk membetulkan guci yang rusak?)
3          The life problem solved is very difficult. [solved = past participle, reduced adjective clause: passive voice]
(masalah hidup sulit sekali dipecahkan).

Daily Activities At Home

Nama : Yoga Egaswara
Kelas : 4ka24
npm: 1c114397
MatKul : Softskill B.inggris
I woke up at 5 am. Then I got up to take Subuh prayer. Afterward I tidied up my bathroom such as opening the window, turning off the lamp, sweeping the floor and arranging my pillow and bolsters and folding my blanket.
After that I went outside my house to work out. I did jogging around my house then I pushed up and sit up to build my muscle. After doing sport, I took a rest for a while. Then I took bath on my bathroom and brushed my teeth. Next I got dress my school uniform and looked to the mirror. I took my comb then I combed my hair.
While I prepared to go to campus, my mother made me a breakfast in the kitchen. Then my mother called me to have a breakfast and then I went out from my bedroom to have a breakfast. I saw my father reading a newspaper in the living room so I asked my father to have a breakfast together. We had a breakfast at 7.30 am. After having breakfast, my mother gave me a glass of milk so I drank the milk. Afterwards, I helped my mother to clean the dishes. Next I used my shoes and prepared my motorcycle from the garage. Before I went to school, I asked permission to my mother and my father and shook their hands. Then I turned on my motorcycle and went to campus.

Senin, 20 Agustus 2018

Daily Activities at Home

Nama : Yoga Egaswara
Kelas : 4ka24
npm: 1c114397
MatKul : Softskill B.inggris
I woke up at 5 am. Then I got up to take Subuh prayer. Afterward I tidied up my bathroom such as opening the window, turning off the lamp, sweeping the floor and arranging my pillow and bolsters and folding my blanket.
After that I went outside my house to work out. I did jogging around my house then I pushed up and sit up to build my muscle. After doing sport, I took a rest for a while. Then I took bath on my bathroom and brushed my teeth. Next I got dress my school uniform and looked to the mirror. I took my comb then I combed my hair.
While I prepared to go to campus, my mother made me a breakfast in the kitchen. Then my mother called me to have a breakfast and then I went out from my bedroom to have a breakfast. I saw my father reading a newspaper in the living room so I asked my father to have a breakfast together. We had a breakfast at 7.30 am. After having breakfast, my mother gave me a glass of milk so I drank the milk. Afterwards, I helped my mother to clean the dishes. Next I used my shoes and prepared my motorcycle from the garage. Before I went to school, I asked permission to my mother and my father and shook their hands. Then I turned on my motorcycle and went to campus.

Rabu, 03 Mei 2017

MAKNA LAMBANG/LOGO NAZI

MAKNA LAMBANG/LOGO NAZI


Swastika termasuk simbol , logo, lambang paling populer di dunia. Gambar berbentuk mirip tanda plus yang ujungnya menikung membentuk baling-baling, dikenal sabagai simbol Nazi. Setelah digunakan oleh Hitler sebagai simbol partainya itu, swastika menjadi lekat dengan Nazi. Ini menjadi perubahan yang sangat ekstrem bagi swastika.





  

Definisi, Makna dan Arti


Sejatinya swastika adalah simbol kuno yang sudah dipakai sekitar 3.000 tahun lalu. Simbol ini mirip dengan simbol yang digunakan masyarakat Mesir kuno, bernama Ankh. Situs history1900s.about.com menuliskan bahwa simbol seperti ini umum digunakan sebagai hiasan gerabah serta koin pada sekitar 1.000 tahun sebelum masehi. Selama ribuan tahun kemudian, simbol ini menjadi gambar yang bisa dikatakan universal. Tak hanya digunakan oleh masyarakat Mesir kuno, simbol swastika juga dipakai masyarakat Cina, Jepang, India, juga Eropa bagian selatan. Artinya, selama ribuan tahun sebelum Hitler lahir, simbol ini sudah sangat populer di dunia.

Di abad pertengahan memang swastika sudah digunakan berbagai wilayah dengan nama yang berbeda satu sama lain. Di Cina, simbol ini diberi nama wan, di Inggris disebut fylfot, warga Jerman menyebutnya hakenkreuz, dan di Yunani dinamakan tetraskelion and gammadion. Sedang nama swastika berasal dari bahasa sansekerta. Simbol ini memang juga dipakai warga India, tempat bahasa sansekerta tumbuh. Konon, warga asli benua Amerika juga menggunakan simbol ini, meski tidak menyebutnya dengan nama spesifik. Di masa Perang Dunia I, simbol ini masih terlihat di bahu pasukan Amerika yang tergabung dalam American 45th Division. Simbol ini juga banyak digunakan di kemasan rokok, gedung, juga kartu pos.


Begitu populernya simbol ini, mendorong Nazi yang mulai mengambil tampuk kekuasaan Jerman sejak tahun 1933, untuk menjadikan swastika sebagai simbol utamanya. Di zaman modern, simbol ini kemudian lebih banyak dikenal sebagai simbol partai Nazi. Tak hanya itu, simbol swastika juga kemudian dimaknai secara negatif.
Padahal, hingga awal tahun 1900an, simbol ini punya makna yang positif. Swastika lebih diartikan sebagai simbol keberuntungan, kekuatan, semangat, matahari, juga simbol kehidupan. Banyak pihak menggunakan simbol tersebut untuk memompakan semangat dan energi positif dalam dirinya.

Istilah swastika sendiri berasal dari bahasa sansekerta su yang berarti baik dan asti yang berarti menjadi. Sedangkan ka dalam istilah tersebut merupakan imbuhan. Jika disatukan, istilahnya menjadi swastika yang berarti menjadi baik.
Lalu bagaimana kisahnya swastika kemudian menjadi simbol Nazi? Hingga awal tahun 1800an, Jerman masih menjadi kekaisaran yang tidak punya simbol pemersatu yang kuat. Hingga tahun 1871, Jerman belum menjadi satu negara yang bersatu. Swastika juga dianggap sebagai warisan suku Indian yang dipercaya sebagai asal muasal ras Arya, penduduk asli Jerman.

Untuk menghindari ancaman perpecahan, kemudian kelompok nasionalis Jerman menjadikan swastika sebagai simbol pemersatunya. Secara resmi, simbol tersebut kemudian digunakan oleh Liga Senam Jerman. Swastika menjadi semakin populer di Jerman. Di awal abad ke-20, simbol ini menjadi mudah sekali ditemukan di Jerman. Di tahun 1920, Adolf Hitler memutuskan partainya, Nazi memerlukan simbol dan bendera yang mewakili semanngat perjuangan dan mudah dikenali. Akhirnya, pada 7 Agustus 1920, dalam Kongres Salzburg, Nazi menetapkan swastika sebagai simbol dan sekaligus bendera partai.

Dalam bukunya, Mein Kampf, Hitler menggambarkan bahwa dalam bendera Nazi terlihat simbol warna merag sebagai ide gerakan sosial, putih sebagai ide nasionalisme, dan swastika sebagai simbol perjuangan bagi ras Arya untuk meraih kemenangan.

Referensi : http://www.serupedia.com/2012/05/mengungkap-asal-usul-dan-makna-swatika.html

Rabu, 29 Maret 2017

Teknik Animasi Stop Motion 3D Dalam Pembuatan Film Shaun The Sheep


Proses Pembuatan Animasi Stop Motion 3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia animasi dikenal banyak teknik untuk membuatnya. Salah satunya adalah Teknik Animasi Stop Motion menggunakan Clay (Semacam Lempung) atau tanah liat. Teknik ini sebenarnya merupakan teknik animasi klasik atau primitif namun apabila dikerjakan secara profesional dengan ide-ide cerita menarik dan penyajian bagus ternyata dapat menghasilkan karya animasi yang luar biasa.
Salah satu contoh karya animasi stop motion menggunakan bahan clay yang spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak yang menyukai animasi ini mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Ide cerita yang menarik serta karakter-karakter tokoh yang lucu sepertinya selalu membuat pemirsa merasa terhibur dan tertawa. Di sini saya tidak akan membahas tentang ide cerita dari Film Animasi 3 Dimensi Shaun The Sheep tetapi saya akan mencoba mengajak Anda untuk sedikit mengetahui bagaimana sulit dan rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo tahap pembuatan animasi shaun the sheep :
Pembuatan Storyboard dan Story Line

Setelah ide cerita ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter maka selanjutnya adalah tugas Storyboard Maker untuk membuat Storyboard dan Story Line. Semua storyboard dan story line digambar dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Pada tahap ini dibuat keyframe untuk setiap scene dan ditentukan durasi setiap gerakan karakter untuk menentukan berapa jumlah frame yang harus dibuat nantinya. Pembuatan keyframe untuk In Between juga sudah termasuk di dalamnya.
Persiapan Media dan Space
Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnya sehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga. Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene dan didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya sudah menjadi keharusan pada tahap ini.
Pembuatan Property dan Kostum
Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari Property Maker Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan Property maker bukan tanpa risiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resiko pekerjaan sehari-hari.
Pembuatan Model dan Tokoh



Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung (tanah liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata, kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.
   Pengaturan Ekspresi


Ekspresi Wajah merupakan bagian yang penting untuk menggambarkan kondisi hati tokoh/karakter dalam hal ini Domba-domba kelompok dari shaun the sheep dan tokoh pendukung lainnya. Selain itu dengan adanya perubahan ekspresi diharapkan karakter akan terkesan lebih hidup. Perubahan Ekspresi dilakukan dengan mengubah bentuk kelopak mata, posisi titik hitam pada mata, bentuk mulut, tampilan gigi, telinga, rambut, dll. Sepertinya pada tahap inilah dibutuhkan ketelitian dan kesabaran paling ekstra karena kesalahan akan dapat mempengaruhi konsistensi karakter.
Suku Cadang dan Penyimpanan

Kalau dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.
 Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)



Animasi Stop Motion dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus sangat teliti dan sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk mendapatkan hasil gerakan yang halus, pada proses pembuatan Animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep setiap perubahan gerak karakter/obyek digunakan 25 kali perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25 fps (frame per second). Hal itu sesuai dengan standar mata manusia yang akan menangkap kontinyu gerakan obyek yang bergerak pada kecepatan frame tersebut.
Dengan demikian pada film animasi stop motion 3 dimensi Shaun The Sheep untuk durasi 1 detik rekaman memiliki jumlah frame sebanyak 25 (25 frame per second). Dalam sehari mereka rata-rata dapat menyelesaikan 7 detik durasi rekaman (175 frame) dan menghabiskan waktu 1 minggu tahap “penyelesaian” (post-production) untuk 7 menit rekaman.

REFERENSI :